Jumat, 02 September 2016
TEAM BAGOESE MENUJU POS 1 KONGSEN, KALIANGKRIK - GUNUNG SUMBING
Kamis, 01 September 2016
Singkatan Dan Istilah Di Dunia Gowes
Magelang 2016.Singkatan Dan Istilah Di Dunia Gowes
Temen temen harus tahu yaa istilah istilah di dunia gowes, bukan hanya anak2 gaul yang punya istilah2 atau singkatan2 dalam pergaulan nya. Didalam Komunitas Sepeda juga harus punya dong…:) Mungkin akan menjadi lebih asyik jika istilah2 atau singkatan2 tersebut kita beri nama “Singkatan dan Istilah Dunia Gowes“. Mungkin teman2 Goweser dan Gowesist masih belum banyak yang tahu tentang Singkatan dan Istilah Dunia Gowes, nyoba yuk kita bagi pengalaman tentang Istilah2 atau Singkatan2 tersebut:
*) Goweser: Julukan untuk para cowok pecandu gowes
*) Gowesist: Yang ini untuk para cewek yang suka gowes
*) CFD: Car Free Day, yang sekarang lagi ngetrend di beberapa kota besar di Indonesia. Di Surabaya, Jakarta, dan Bogor setiap hari minggu.
*) Uphill: Gowes Di Jalan Yang Menanjak
*) Downhill: Gowes Di Jalan Yang Menurun
*) Offroad: Rute Gowes yang bukan Jalan Aspal
*) Onroad: Rute Gowes di aspal
*) R.D: Rear Derailleur atau Part Pemindah Gear belakang
*) F.D: Front Derailleur alias Part Pemindah Gear depan
*) Crank set: Ini nama keren nya Gigi Depan Sepeda alias alat untuk menggowes sepeda. Terdiri dari gigi depan, dan tuas nya.
*) Chain Wheel: Ini set gigi depan yang ukurannya besar biasanya terdiri dari 3 set untuk MTB XC dan 2 set untuk MTB downhill/AM
*) Makadam: Sebenarnya Istilah ini diambil dari nama sesorang yaitu John Mc Adam. Dia adalah penemu struktur jalan berbatu2 jaman dulu, terkenal sampai sekarang ini dan seringkali disebut dengan istilah makadam.
*) Hammer: Ynag ini bukan merek baju, melainkan gowes sambil berdiri pada saat nanjak atau menambah kecepatan, tenaga lebih besar tapi lebih cape lah.
*) A.M: All Mountain jenis sepeda MTB, track atau rute gowes yang melibatkan naik turun gunung dan cukup ekstrim.
*) X.C: Cross Country jenis sepeda MTB, track atau rute gowes yang lebih ringan dibandingan all mountain misalnya masuk keluar kampung jalan off road, tanjakan turunan tapi tidak ada drop off atau turunan terjal sehingga melompat)
*) D.H: Istilah lain Downhill, merupakan jenis sepeda MTB, track atau rute gowes yang melibatkan jalanan turun yang cukup ekstrim dengan kecepatan tinggi bisa lebih dari 50km/jam melalui jalur off road, drop off ekstrem maupun ringan dsb.
*) Technical: Seringkali digunakan untuk menunjukkan jalur gowes, track yang sifatnya cukup sulit, seperti memiliki tanjakan cukup ekstrim, rute huruf “S” dengan belokan tajam, biasanya digunakan pada jalur-jalur kompetisi atau pertandingan sepeda MTB XC, AM, DH dsb.
*) Roller Coaster: Rute yang berbentuk turunan cepat diikuti dengan tanjakan yang lumayan tergantung bentuknya namun, umumnya turunan-tanjakan seperti ini cukup membantu saat menanjak asal pada saat turun kecepatan cukup dan posisi gear pada posisi yang sudah di set tepat. Umumnya kalau turunannya panjang bisa pakai gigi rendah agar bisa ngebut pas dibawah atau naik tidak perlu gowes, sambil pindah gigi ke mid-mendekati top tergantung kemiringan tanjakan lalu lanjut gowes (sekitar pertengahan ke atas, lumayan simpan tenaga dan menambah kecepatan)
*) Slope: kemiringan tanjakan/turunan, tanjakan ekstrem sudah diatas 30 derajat, ada yang mendekati 60 biasanya udah TTB kalau ngak kuat Hammer nya
*) Drop Off: Turunan terjal dimana Sepeda harus melompat turun bukan hanya meluncur turun. Drop off ringan tentunya dibawah 0.5 meter, diatas itu kalau sepeda XC dipaksa drop off dengan cara yang salah frame bisa patah.
*) TTB: TunTun Bike alias tidak kuat nanjak atau gowes lalu di tuntun lah sepeda, jangan malu daripada ntar malah celaka.
*) Single Track: Jalur tunggal di offroad biasanya buat jalan orang (trecking) atau jalan-jalan di kampung yang cuman bisa lewat motor.
*) Double Track: Jalur offroad yang biasa dilewati mobil offroad, tapi masih dalam kategori offroad.
*) GPS: Global Positioning System adalah alat pemandu bantuan satelit untuk menghitung titik lokasi, menunjukkan arah, rute, dan lainnya, sehingga tidak mudah tersesat.
*) Cyclo Comp: alat kecil dipasang disepeda bisa mencatat kecepatan maksimum, rata-rata, jarak tempuh, odometer, timer dsb. Merek terkenal Velo, Sigma dsb.
*) MTB: mountain bike alias sepeda gunung umum dipakai offroad meski disini kebanyakan di pake onroad lagian jalan di kota aja masih seperti offroad alias rusak. Salah satu ciri khas, ban ukuran 26 inch (di luar sih ada 27.5 s/d 29 inch), stang lurus maupun agak keatas.
*) Roadbike: Sepeda jalan raya atau lebih umum disebut Sepeda Balap. Ciri khas ukuran ban 700mm /70cm dan tipis, stang sepeda menekuk kebawah, sepedahan sudah merunduk, berat di otot punggung untuk orang berumur
*) Cross Training: sepeda MTB dengan ban roadbike buat latihan di jalan raya
*) Seli: Sepeda lipat, atau lebih familiar dengan sebutan Sepeda Folding. Umumnya dengan ukuran roda 16 inch dan 20 inch, ada juga seli full mtb ukuran 26 inch dari Dahon, atau Mountain Swiss Bike dsb.
*) Carboloading: Meningkatkan kandungan karbohidrat sebelum perjalanan cukup berat agar tenaga mencukupi biasanya dengan makan lebih banyak karbohidrat minimal sehari sebelumnya. Tubuh hanya bisa menyimpan karbohidrat untuk sekitar 90mnt, lebih dari itu perlu asupan tambahan baik selama perjalanan maupun istirahat dulu, efek kehabisan bahan bakar ya terasa cape selain haus.
*) Dehidrasi: Kekurangan cairan tubuh akibat keringat keluar berlebihan tapi tidak tergantikan, memang lebih baik menggunakan cairan isotonik apabila keringatan nya banyak karena lebih cepat menggantikan cairan tubuh. Umumnya sekitar 15-20 menit sekali dibiasakan minum karena bisa saja lupa atau karena terkena udara dingin, angin dsb tidak terasa haus padahal keringat langsung menguap meski keringatnya banyak. Efeknya lemas, melayang, smp dengan pingsan.
*) Cardio Exercise: alias latihan otot2 jantung, sepedahan adalah salah satunya yang cukup ringan dibandingkan lari, kalau jalan santai memang lebih mudah. Namun demikian hati2 jangan dipaksa terutama waktu nanjak apalagi nanjak di offroad relatif lebih berat dan memaksa jantung bekerja ekstra. Jika tidak tahu diri bisa fatal.
Nah…, akhirnya kita bisa sedikit memahami kan Istilah dan Singkatan Dunia Gowes?? Para Goweser dan Gowesisit yang punya Istilah2 lain atau Singkatan2 lain juga bisa mengUpdate Istilah Dan Singkatan Dunia Gowes ini. Supaya ngabuburit nya lebih asyik, ayo kita berbagi pengalaman tentang apapun meyangkut hobby Gowes kalian disini.
Semangat Gowes!!
#Dicopas Maz husain dari
www.gowes.org/istilah-dan-singkatan-di-dunia-sepeda.html
Manfaat Dan Efek Samping Bersepeda
Saat ini bersepeda bisa jadi merupakan olahraga yang tengah diminati oleh masyarakat, hampir setiap hari bisa melihat orang bersepeda. Sebenarnya apa saja manfaat dan efek samping bersepeda bagi kesehatan?
Sepeda pertama kali diperkenalkan di Eropa sekitar akhir abad ke 19, setelah itu mulai menyebar hingga ke Amerika Serikat dan kini hampir ke seluruh dunia. Latihan ini dikenal sebagai salah satu bentuk olahraga yang murah dan bisa memberikan banyak manfaat bagi tubuh.
Untuk itu ketahui beberapa manfat dan juga mudarat dari bersepeda bagi kesehatan, seperti dikutip dari Livestrong dan 24hrfitness.co.uk, Kamis (24/2/2011):
Manfaat sepeda
1. Sepeda membantu membentuk tubuh dan memberikan energi. Saat bersepeda gerakan yang dilakukan turut membentuk, menguatkan serta mengencangkan paha, otot betis dan daerah panggul. Selain itu lemak di daerah ini akan berkurang dan diganti oleh otot.
2. Turut membantu mengurangi selulit di paha, serta mengurangi stres di daerah lutut dan pergelangan kaki dibanding dengan kegiatan lain seperti berjalan atau latihan aerobik.
3. Sepeda membantu melancarkan sirkulasi darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi ke semua otot seluruh tubuh.
4. Bersepeda diyakini bisa meningkatkan perlindungan tubuh terhadap berbagai penyakit seperti diabetes karena membantu menurunkan berat badan serta menghindari tekanan darah tinggi.
5. Sepeda bisa membantu mengurangi kadar stres, hal ini karena umumnya orang melakukan sepeda sambil santai dan menghitup udara segar.
6. Sepeda baik untuk kesehatan kardio (jantung), olahraga sepeda bisa membantu meningkatkan kesehatan jantung sehingga mengurangi risiko terkena penyakit jantung koroner.
Efek samping sepeda
1. Sepeda tidak dianjurkan bagi orang yeng memiliki masalah dengan sendi dan juga nyeri rematik.
2. Bersepeda diketahui bisa mempengaruhi kualitas dari sperma laki-laki, berdasarkan penelitian diketahui bersepeda lebih dari 5 jam dalam satu minggu bisa membuat 31-40 persen laki-laki memiliki jumlah sperma di bawah normal.
3. Gerakan berulang yang dilakukan saat bersepeda bisa menyebabkan masalah pada lutut, hal ini terjadi jika ada peningkatan dalam intensitas, jarak yang terlalu cepat penggunaan sadel yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
4. Jika suka menggunakan sepeda gunung maka cenderung berisiko mengalami masalah atau cedera tulang punggung, karena penggunaan sepeda gunung umumnya dilakukan dengan kecepatan tinggi dan jalur yang ekstrim.
5. Ada kemungkinan mengalami kesemutan penis akibat adanya iritasi pada batang penis karena menggunakan sadel yang terlalu lama dan disertai dengan suhu panas di sekitar penis saat mengayuh sepeda, seperti diungkapkan Dr Andri Wanananda MS dalam konsultasi detikHealth.
Untuk mendapatkan manfaat yang baik dari olahraga bersepeda, para pegowes sebaiknya melengkapi dirinya dengan alat pelindung seperti helm dan juga masker, serta menghindari daerah-daerah yang ramai kendaraan bermotor untuk mengurangi paparan polusi.
#mas husain
Sumber: m.detik.com/health/read/2011/02/24/101214/1578081/766/manfaat-dan-efek-samping-olahraga-sepeda
Manfaat Bersepeda Bagi Kesehatan Jantung
Manfaat Bersepeda Bagi Kesehatan Jantung
Manfaat Bersepeda Bagi Kesehatan Jantung – Kami yakin, sebagian besar dari Sobat gowes sudah banyak yang tau soal manfaat bersepeda bagi kesehatan. Sudah banyak diulas di berbagai media, kami pun secara berulang menekankan efek positif bersepeda bagi kesehatan tubuh melalui situs ini.
manfaat bersepeda bagi kesehatan jantung
Bersepeda merupakan bagian latihan kardiovaskular yang dikenal rendah resiko dibanding lari misalnya. Tidak hanya membakar kalori dalam tubuh kita, penelitian yang dilansir dalam majalah bersepeda ‘ridebike’ menyebutkan bahwa sebuah hasil penelitian dari british Medical Association menyatakan bahwa dengan bersepeda dengan jarak tempuh 35 kilometer dalam kurun waktu satu minggu dapat menurunkan resiko penyakit jantung hingga 50%.
Untuk mendapatkan manfaat optimal dari aktivitas bersepeda ini, khususnya bagi kesehatan jantung, ada beberapa hal yang perlu kita jalani. Apa saja? misalnya pemilihan trek, kondisi dan aktivitas fisik sebelum dan setelah gowes, cadence/kecepatan optimum gowes.
Bagi yang mengidap penyakit jantung, pemilihan trek road bike/bersepeda jalan raya sangat disarankan, jika tidak memiliki banyak waktu melakukan aktivitas outdoor, penggunaan sepeda statis indoor juga cukup baik. Bagi Anda dengan resiko ini, pemilihan jenis trek Extreme XC maupun DH sangat tidak disarankan dengan alasan, aktivitas bersepeda ini justru akan memicu adrenaline, dan memaksa jantung justru bekerja lebih keras.
Aktivitas sebelum dan sesudah bersepeda pun penting untuk diperhatikan guna mendapatkan manfaat optimal bersepeda bagi kesehatan jantung. Seperti, melakukan pemanasan sebelum manjalani aktivitas utama bersepeda. Tentu tidak hanya untuk bersepeda saja, semua jenis olah raga perlu didahului dengan pemanasan.
Selain untuk mengurangi resiko cidera, dengan pemanasan yang benar otot-otot bawah seperti otot bagian pinggang, paha dan betis menjadi regang.
Kemudian, ketika mengawali aktivitas bersepeda, lakukan kayuhan pembuka dengan kecepatan rendah selama 5-10 menit. Tahap ini merupakan bentuk adaptasi kerja jantung Anda. Dengan begitu dikatakan dapat membantu jantung agar tetap stabil dan stamina tetap terjaga.
Cadence atau kecepatan putaran pedaling pun patut diperhatikan, dengan cadence 70 putaran per menit dan dengan kecepatan 27 km/jam dianjurkan untuk mendapatkan efek optimal manfaat bersepeda bagi kesehatan jantung. Dengan menjaga cadence dan kecepatan tersebut Anda akan memperoleh terapi yang baik untuk jantung sehat.
Saat hendak mengakhiri aktivitas gowes pun patut diperhatikan ritmenya, saat hendak memperlambat laju sepeda, berhentilah secara perlahan dan tidak mendadak. Lakukanlan pendinginan dengan melakukan kayuhan / pedaling perlahan kurang lebih sepuluh menit.
Oiya sebagai penutup, aktivitas bersepeda tersebut, catatan penting lainnya adalah pastikan bahwa selain aktivitas fisik olahraga yang Anda jalani perhatikan pula asupan gizi atau makanan yang Sobat konsumsi. Akan menjadi kontra produktif jika pola dan jenis makanan Sobat masih ‘berisiko tiggi’ terhadap kesehatan tubuh, hingga manfaat bersepeda bagi kesehatan jantung justru tidak tercapai secara optimal.