Recent Articles

Minggu, 12 Maret 2017

Puncak Babadan

10 Maret 2017...

      Untuk kisah ini jangan sampai terluput dari kami akan kenangannya, oleh karena itu Sahabat goeser jangan bosan-bosan ya mendengarkan cerita kami.
Ada cerita baru lagi nih pokoknya gak kalah seru deh sama cerita sebelumnya. sudah tau kan cerita tentang perjalanan kami ketika goes ke WISATA ALAM PUNTHUK SETUMBU ?.


      Sebagaimana yang sudah kita ketahui bersama, rute tersebut sangat cocok untuk pemula...eett, tapi lain halnya dengan cerita kami pada kali ini (BABADAN). Sungguh segala perasaan tertuang pada lembar cerita ini, ada suka, duka, resah, gelisah, mungkin bisa pula dikatakan lemah lidah ini pun hampir saja berucap kata menyerah dan putus asa, intinya sangat bertolak belakang dengan rute seblumnya.

Ketinggian 1279 mdpl

      Sebelum memulai kisah ini, berikut kami sebutkan para goeser yang bisa hadir :

Seperti biasa ada...

• Mas Agus
• Mas Zaid
• Ibnu Umar
• Abdul Aziz
(Goeser jadid) dan
• Ihdal


    Titik kumpul kali ini sedikit berbeda pada sebelumnya, yaitu kami berkumpul di HS PONALAN (arah menuju terminal Muntilan).
Satu persatu dari kami pun datang silih berganti dan setelah semua telah komplit, tidak tunggu lama kami pun langsung berangkat.

Ayo ayo ! ( suara hati dengan semangatnya ).

      Pada saat berjalan, ban dari sepeda milikku dan milik Abdul Aziz mulai kempes, karena untuk mempersingkat waktu maka kami mencari bengkel sambil melanjutkan perjalanan.

     Berhenti sejenak, bersalam dan menengok pada pemilik rumah dimana persangkaan kawan kami (Abdul Aziz) itu adalah sebuah bengkel ternyata rumah itu adalah rumah jahit sepatu, yang jelas bukan bengkel, memang sih sekilas mirip bengkel, tapi gak apa insyaAlloh nanti juga dapat bengkelnya.

     Berjalan sedikit nah kan ini dia bengkelnya ! Alhamdulillah ketemu juga bengkelnya...ayo lanjut !
(Semangat kami)

      Ketika ban sepeda sudah optimal lanjut goes goes goes...
Pada awal perjalanan kami memulai dengan melewati pedesaan-pedesan tak luput tentunya  dari pemandangan yang indah ini, panorama gn.Merapi dan Merbabu begitu eloknya itulah yang biasa kami rasakan di pagi hari yang cerah.

      Tapi sayang kami harus memasuki wilayah yang banyak anjingnya semua mengonggong dengan kerasnya ada juga yang hampir mengejar tapi berkat pertolongan Alloh ta'ala tidak terjadi apa-apa pada diri kami, mungkin karena di kampung ini banyak yang menganut ajaran Nashrani jadi banyak yang memelihara anjing.

Suara Anjing mengonggong


      Perjalanan pun diteruskan dan
alhamdulillah tak sengaja kami bertemu sahabat sehat kami (tomat dan petaninya), bergegas mengocek kantong untuk membeli tomat tersebut Rp. 1000 insyaAlloh cukup.
Memang rizqi gak kemana, Pak Petani itu malah menggratisi kami dengan ucapan santunnya "diambil saja gak perlu bayar" ketika kami bertanya kepada Pak Tani tersebut "Kalau 1 kg tomat sekarang berapa ya Pak ?" Beliau menjawab "Rp. 2000 Mas" Subhanalloh begitu murahnya.

Dapat penghargaan dari Pak Tani

       Setelah selesai dari makan tomat akhirnya kembali kami melanjutkan perjalanan ini, aku mengira perjalanan ini akan berjumpa dengan jalan raya, tapi itu anggapan yang salah justru kami semakin jauh dari jalan poros tersebut tapi yang jelas kami suka karena ada suasana baru yang dirasa.


      Waktu demi waktu berlalu, seruan perut kami selalu menggrutu tak mungkin lagi dapat didustakan.
Tanpa ada kata nanti mata ini mulai wara wiri menengok sana sini sekiranya ada warung yang bisa menambah stamina.

     Lelah dan letih itulah yang sedang menghampiri, hampir-hampir di sepanjang jalan kami tidak menemukan warung untuk sarapan dan minum teh hangat.
Tak terduga sebelumnya, rute ini sangat menguras tenaga dan telah menempuh waktu yang cukup lama, puncak "BABADAN" pun tak kunjung terlihat oleh kasat mata.

Tanjakan


      Hembusan nafas seolah tak bergeming karena lelahnya, jauhnya perjalanan dengan tanjakan yang tak henti-hentinya ditambah perbekalan air minum pun hampir habis
Sungguh sungguh dan sungguh.

Bekal hemat

      Ibnu Umar terdepan pada saat itu kemudian disusul oleh Mas Zaid, mereka berdua itulah yang menemukan warung berjalan (eyek) , apa mau dikata rasa lapar yang tak bersahabat kami pun hanya bisa mengisi perut di warung ini. Alhamdulillah....

      Perjalanan telah kami lalui kurang lebih 2-½ jam lamanya, karena rasa penasaran yang membayang-bayangi tak malu kami bertanya kepada salah seorang kampung tersebut, beberapa mereka mengatakan 3 km lagi Mas dan jalannya masih nanjak terus tapi ada jalanan datarnya juga (dengan bahasa jawa kromonya).

      Melihat sosok Mas Zaid Mas Agus dan Ibnu Umar membuat kami tak mudah pantang mundur karena semangat mereka bertiga itulah sebab terciptanya semangat kita (bujang) kembali.


      Satu kata untuk rute ini
"KAPAN AKU SAMPAI ?"

      Bukan main, benar-benar menguras tenaga, kami semua bagai anak yang tak tau arah pulang.
 Tenaga begitu terporsirnya tatkala mulai tidak mampu goes, pemandangan "tuntun"lah yang bisa disuguhkan.

Merapi Mountain

      Kami pun hanya bisa melanjutkan perjalanan dengan cara "naik goes turun tuntun" "turun tuntun goes naik"
Begitu seterusnya.
Dirasa sudah begitu beratnya kami berinesiatif untuk numpang saja ke mobil yang lewat.


      Karena masih malu-malu untuk bilang "ikut" akhirnya mobil-mobil lewat begitu saja disamping kami, ketika sudah bisa memberanikan diri eh,, malah supirnya yang gak mau.
(ada perasaan haru pada waktu itu).

      Istirahat dulu perjalanan masih jauh , melihat ke arah depan tanjakan seakan tak memberi peluang bagi kita untuk bersandiwara.
Jujur ini melelahkan tenaga dan pikiran, jelas saja ini adalah hari Jum'at dimana kalau telat nanti ketinggalan sholat haduh gawat pokoknya !.

      Sontak semangat itu terbangun lagi karena inigin mengejar waktu.
Melanjutkan kembali perjalanan dengan sisa-sisa tenaga yang ada menghibur diri dengan memotret pemandangan sekitar.



      Sepertinya mulai tampak tuh puncaknya semoga saja itu adalah puncak terakhir yang kita tuju soalnya beberapa kali sangkaan kami salah mengira puncak ternyata itu masih nanjak. (Huft..)

      Alhamdulillah ...Ya Alloh ...ternyata ini puncak betulan akhirnya kami sampai juga di puncak ini.
Rasa bahagia dan perasaan senang, lelah, tak menyangka serta alunan detak jantung mulai tenang bercampur didalam kisah ini.






Walhamdulillah...

Cerita singkat ini mengajarkanku betapa kesuksesan itu tidaklah didapat dengan perjalanan singkat apalagi mudah akan tetapi semua itu butuh adanya perjuangan serta pengorbanan.



Salam dari sahabat goesmu :
Irfan bugiezt ( ihdal )

Jumat, 10 Maret 2017

Punthuk setumbu

3 Maret 2017...

      Seperti biasa, ada perjalanan tentu ada kisah yang ingin kami ceritakan.
Sebelum bercerita tentang BABADAN, ada baiknya kita mendengarkan cerita tentang PUNTHUK SETUMBU terlebih dahulu.

      BaGOESe sempat vacum dari olahraga sepeda ini, hening dan sepi yang kami rasa pada grup tersebut, entah apa sebab dan musabbabnya yaah... Kita harus husnudzon tentunya karena mereka sudah pada berkeluarga pastilah memiliki hajatnya masing-masing.

Lagi sibuk

      Namun tiba-tiba gemuruh grup WA tersebut kembali kami dengar sorakannya, seingat saya pemuda 1 anak inilah yang membangkitkan semangat goes yang dulu sempat melemah yah,, benar sekali ! Abu Ali lah yang membakar semangat kami diatas saat itu.

Provokator

      Perundingan pun kami mulai.
Satu sama lainpun saling menguatkan pada chatingan tersebut, mengajak kembali para senior-senior untuk beraksi diatas peddal-peddalnya.

      Alhamdulillah rute pun dapat ditentukan yaitu PHUNTUK SETUMBU kali ini menjadi sasarannya.
Seperti biasa kami kumpul 05 : 30 WIB di depan gudang Al-MANNA siapa telat atau melebihi waktu yang telah ditentukan afwan nahnu awwalan.

»»Personil yang bisa ikut :

• Pak Surahman
• Abdul Kholiq
• Abu Ihsan/Umair
• Mas Agus
• Ibnu Umar
• Ihdal

Sepertinya ada yang kurang


      Perjalanan kali ini terbilang paling mudah dibanding rute-rute sebelumnya, hampir seluruh jalan yang kami lalui adalah aspal halus mulus gak perlu pakai jurus.

Jalanan mendukung

      Wah,,wah,, moment yang berkesaan saat ini adalah adanya kabut yang cukup tebal yang menyelimuti kami hampir-hampir seluruh jalan tertutup olehnya dingin dan syahdu.

Kabut pagi

      Diawal perjalanan kami berangkat ber 5 saja adapun Mas Abdul Kholiq menunggu di pertigaan Kujon, namun berhubung ada warung maka akhirnya kami singgah di warung yang dekat dengan lokasinya beliau, Mas Abdul Kholiq pun kami suruh untuk kesini saja.

Menunggu


      Ketika selesai dari sarapan gorengan, roti, teh dan pisang setidaknya sudah cukup untuk mlanjutkan perjalanan terlebih jalan yang kami tempuh begitu memanjakan.

      Aduh duh,,, ini ni resiko bagi bujang, harus menghadapi badai di tepi jalan,
Menerjang ombak pada pandangan
Menghantam rasa penasaran dan merasa hampa tanpa pasangan.
Ucapan "Sabarlah" yang cocok untuk itu.

      Sudah sudah kok malah curhat.
Pada rute ini alhamdulillah semua berjalan dengan baik tanpa perlu butuh waktu yang lama bertemulah dengan tanjakan, cukup berat sih tapi ini tanjakan terakhir yang dituju jujur ana kembali gagal pada tanjakan ini dorong lagi dorong lagi.

      Yap ! sampailah kami pada tempat tujuan "WISATA ALAM SUNRISE PUNTHUK SETUMBU"
Berikut view yang kami dapat disana :

View Sunrise

Indahkan Sunrisenya ?

Tapi sayang itu hanya gambar yang didapat oleh personil kami dari dinding dekat loket pambayaran masuk.
 Yang sabar ya mungkin pada kesempatan berikutnya kita bisa mengambil gambar aslinya.

Afwan ya untuk cerita BABADANNYA kami tunda dulu.

Sekian enggih...

Minggu, 23 Oktober 2016

PEMULA BERCERITA

Kamis 20 Oktober 2016
Dealer Polygon

Sebenarnya saya sendiri baru pertama kali ikut team ini karena baru kesampaian beli basikal kata orang Malaysia, langsung masuk grup Whatsapp baGOESe setelah dapat sepedanya...

Posting Polygon baru dulu ah digrup
sambil kenalan....

Grup WhatsApp baGOESe

Hari Kamis yang cerah nan elok TB sudah siap berangkat nih
Kumpul dimana ini ??!!!
Setelah penetapan rute kalau gak salah KOJOR->Muntilan->Gulon kami berkumpul didepan rumahnya mas Abdurrohman.
Siap semua ???!!!

Lets GO !!!
Wes..wes...wes meluncur dengan kecepatan biasa saja

Melewati beberapa gang diperkampungan, masuk plosok desa, melewati jalur lesehan sedikit belok mas Ibnu bergaya dengan menggesek ban belakangnya dengan direm semampunya GrkGlrkskrk slretttt....,,,,

Wih..wih..mas Ibnu keren kaya sepeda downhill saja

Lanjut perjalanan ternyata ada tanjakan yang cukup terjal yang tidak bisa dilewati kecuali orang yang mau saja.
Gowes,,,,gowes,,,gowes,, dengan tenaga penuh akhirnya tetap tidak kuat dorong dorong saja.
(Kegagalan yang indah)

Penuntun jalan Mas Ibnu dengan warna sepeda khasnya hitam kuning seperti lebah terbang-terbang, memang sudah kemestian kalau yang tinggal didaerah tersebut berarti dia lebih tau jalan lokasi yang cocok dan tentunya yang tidak membahayakan walaupun sedikit nyasar hik..hik gak apalah.

Kekuatan kaki masih bisa diajak gowes berarti lanjut yuk perjalananya...
Menyusuri jalan sempit (satu jalur) yah benar ! Jalan persawahan harus fokus dijalan ini kalau gak lumpur yang akan menemani.

Bertemu orang² dijalan-jalan jangan lupa salam ya... Akhirnya dan akhirnya tujuan pertama telah sampai KOJOR (kali+bebatuan+jembatan).
Selfie-selfie pit dulu biar agak ceria

Kali

Lokasi ini tidak bisa dilanjutkan dengan bersepada yang ada diangkat dulu...
gotong-gotong !!!

Bebatuan di kali


Mengatasi solusi tanpa polusi

perjalanan masih terus dilanjutkan dengan stamina yang masih terjaga.


Jalanan berkawat

Bertemu aspal serasa bertemu selimut halus mulus tanpa kendala.
Untuk jalan selanjutnya menembus padang jalan raya maju terus lewatin terminal Muntilan, rame juga ternyata ! Yaiyyalah namanya juga jalan raya.

Belok kanan tikungan tajam sentulnya kurang tepat tapi alhamdulillah tidak mengganggu pengguna jalan lainnya.
Belok lagi kekiri lanjut..!!!
Ayo buruan Mas Agus sudah menunggu di Waroeng pulsanya.

Lurus terus seperti jalan Ahmad Yani apa mungkin ini jalannya,
lanjut lagi yuk teman sudah menunggu kita.
Walhamdulillah sampi juga, tidak butuh waktu yang lama untuk berjumpa dengannya.

Mas Agus mengambil sesuatu sek,.,.sek ! kemudian menyuguhkan roti buat para Goweser lumayan pengganjal perut penunda lapar jazakallohu khoiron Mas Agus. Sekiranya sudah cukup, perjalanan dilanjut dengan mengikuti arahan Mas Agus kali ini sebagai penuntun jalannya.

Widih...widih...gak nyangka ane jalanannya ternyata bagoes juga bikin tambah semangat, kok bisa ??! Iya jalanannya temurunan terus tinggal sandar kaki-kaki di peddal....surrrrr....surrrrr
"Kalau jalanannya begini terus enak ya" kata Pak Surahman sesepuh Team baGOESe.

Tidak berselang lama, jalanan mulai menampakkan kejayaannya tanjakan-tanjakan-tanjakan-tanjankan begitu panjangnya.
Ayo Pak jangan menyerah perjalanan masih panjang !

Kalau nafas kuda sudah berubah menjadi nafas keong
serasa ingin isitirahat dulu, istirahat dulu yuk capek'e Pak !
Istirahat di perkampungan

Lanjut ? Lanjut !!!
Tetap istiqomah ngikutin walau mereka sudah jauh disana.

Alhasil kami semua sampai dengan selamat alhamdulillah et... Jangan langsung pulang ! mampir dulu yuk di warung soto pak siapa namanya ya lupa, sotonya nikmat + gorengan + perkeddel pokok'e Josslah
Jazakullohu khoiron Pak Surahman atas traktirannya.

Warung Soto Muntilan dekat RS BKIA


Sekian ya.....
Karena saya gak mahir bikin artikel intinya ada sedikit kenangan tersebut walau hanya setitik  tinta coretan.

Jumat, 21 Oktober 2016

Mengenal istilah-istilah komponen sepeda


Mengenal istilah-istilah komponen sepeda MTB



     Banyak penguna sepeda MTB bingung dengan nama komponen sepeda MTB. Walaupun sudah mengenal komponen dalam istilah Indonesia, tetapi banyak komponen sepeda MTB disebut dalam bahasa Inggris.

Gambar dibawah ini adalah nama-nama dari komponen sepeda MTB dalam bahasa Inggris.

Struktur sepeda balap atau road bike
Mengenal komponen sepeda MTB

Supaya tidak bingung lagi, yuk mari kita terjemahkan satu persatu komponen-komponen sepeda MTB ini:

1. handlebar = stang sepeda.

2. grip = pegangan pada stang sepeda, berbentuk seperti karet atau bahan lain dipasang di ujung sisi stang.

3. headset and stem
headset = Tiang penahan bagian stang sepeda dari garpu sampai ke frame dan kemudi sepeda. Dibuat dalam 1 set.
stem = penghubung tiang garpu depan ke stang sepeda, dijepit dengan headset. Stem berfungsi untuk menahan garpu depan sepeda modern agar tetap terikat ke rangka frame sepeda.

4. v-brake = Rem konvensional dengan karet, menjepit bagian velg (RIM) untuk pengereman.

5. disk brake mechanic = Rem dengan rotor, mengunakan sistem kabel. Velg ban tidak dijepit oleh rem, tapi di jepit di piring rotor Disk brake.

6. disk brake hydrolic = Sama seperti Disk Brake Mechanic. Kabel rem digantikan dengan minyak oli dengan sistem tekanan Hidrolik. Rem dengan tekanan oli, lebih nyaman dibandingkan rem Mekanik.
Masuk kategori rem sepeda premium. Memiliki kelebihan lebih ringan ketika melakukan pengereman pada jari tangan. Tapi butuh perawatan. Kebutuhan minyak rem yang berbeda antara mineral oil dan DOT.

7. minyak DOT atau minerail oil
Rem Hidrolik memerlukan cairain seperti minyak rem. Beberapa produsen mengunakan minyak Mineral Oil. Lebih ramah, tidak merusak cat frame. Tapi memiliki kelemahan terhadap panas. Ketika caliper atau bagian penjepit terlalu panas, membuat cairan minyak rem memuai. Kondisi ekstrem dapat membayakan pengendara karena rem terasa tidak terlalu mengigit.
Minyak DOT. Adalah minyak sintetis. Digunakan sebagai minyak yang lebih tahan panas. Ada beberapa tingkat minyak DOT tergantung saran dari produsen. Sifat minyak sintentis ini dapat merusak cat bila terjadi kebocoran.

8. rim = Velg roda, dibagi antara velg biasa dan tubeless. Rim adalah ring bagian roda yang menahan ban.

9. hub = Hub, gear, bagian tengah roda yang menyambung ke badan sepeda dan garpu depan. Dibagi QR dan TA, QR atau Quick Release sebagai standar lama. TA atau ThruAxle adalah hub model baru yang lebih kuat dan lebih aman.

10. spoke = jari jari sepeda

11. nipples = Baut untuk jari jari dipasang dan di ikat ke velg roda.

12. rigid fork = garpu depan tanpa pegas.

13. suspension fork = Garpu depan dengan pegas, memiliki sistem dari kombinasi Angin, Oli dan Per. Dibagi dengan Front suspension (garpu depan pegas) dan Rear Suspension Shock (pegas suspensi bagian belakang)
Ukuran panjang Fork atau garpu sepeda dibagi dalam beberapa kategori dan panjang. Dari 100mm, 120mm, 140mm, 160mm.

Diatas 160mm mengunakan Double Crown untuk sepeda Downhill. Tiang fork terus naik sampai atas frame dan di jepit dengan 2 sisi.pada rangka sepeda.

14. rear shock = Rear Shock adalah suspensi dibagian belakang sepeda. Bentuknya dapat berupa per, atau pegas angin. Teknolgoi Rear Shock sudah dikembangkan dengan dual chamber atau dua tabung untuk ke stabilan suspensi sepeda gunung.

15. crank = Gigi depan terhubung ke pedal sepeda. Dibagi antara single ring, double ring dan triple ring.

16. bottom bracket = Silinder untuk penahan gigi depan (crank). Jenis bearing pada sepeda baru. Sepeda lama hanya mengunakan ball bearing yang menyatu dengan crank.
Ukuran BB atau Bottom Bracket memiliki beberapa standar.

17. chain = rantai sepeda

18. Seat post = Batang atau tiang penahan sadel / tempat duduk sepeda. Seatpost biasa hanya diturun naiknya manual.

19. saddle = Sadel atau tempat duduk sepeda.

20. Cassette / sprocket = Gigi belakang sepeda, Dibuat berbeda beda antara 7-8 speed. 9 speed, 10 speed dan terakhir 11 speed. Jumlah speed adalah jumlah ring gigi yang ada.

21. FD / RD / Rear Mechanic = Alat pemindah gigi bagian belakang atau depan. Di tahun 2014 mulai dikembangkan sistem shifter elektronik.

22. Hanger = Penghubung RD dan bagian frame sepeda. Berguna untuk mengantung RD dibagian gigi belakang. Hanger umumnya dibuat mudah patah, karena di disain untuk rusak bila terkena benda keras seperti batu.

23. Clampset = Penahan seatpost, penjepit tiang bangku sepeda untuk menurun dan menaikan bangku. Ada yang dibuat permanen dengan baut, umumnya dibuat seperti tuas agar mudah dibuka.

24. tube/tire = ban luar ; inner tube = ban dalam

25. tubeless = Ban sepeda tanpa ban dalam seperti roda tubeless kendaraan, hanya ban luar saja. Memerlukan Velg khusus untuk ban Tubeless dan pentil tubeless. Velg atau RIM ban tubeless, tidak memiliki lubang celah jari jari dibagian dalam, umumnya dibuat dari pabrikan langsung secara lengkap dalam bentuk roda.

26. Quick Release = Kunci bagian roda, agar mudah di lepas pasang. Biasanya di singkat QR.

27. Rotor = Besi cakram sepeda jenis disc brake. Dibagi dari ukuran 6, 7 dan 8 inch. Semakin besar ukuran Rotor akan semakin kuat rem mencengkram. Tetapi rotor besar umumnya berdampak panas berlebihan bila melakukan pengereman terlalu lama.

28. Presta atau Schrader = Jenis pentil ban sepeda, Presta ukuran kecil dan Schrader untuk ukuran besar seperti pentil motor.

29. Brake Pad = Kanvas Rem untuk rem jenis Disc Brake penjepit cakram.

30. Thru-axle = Seperti Quick Release, tetapi berbentuk slot yang dimasukan di bagian garpu depan sepeda tipe True-Axle. Biasanya lebih handal dan lebih menjamin agar roda depan tidak mudah lepas.

31. Rim tape = Pelindung ban dalam biasanya untuk ban dengan jari jari konvensional. Seperti pita yang dililitkan pada velg/rim sepeda. Melindungi bagian ban dalam agar tidak tersobek oleh lubang jari jari.
Rim Tape tidak dibutuhkan bila mengunakan velg atau RIM tipe tubeless.

32. Frame
Frame adalah rangka sepeda.
Bagian depan. Dibagi dari Top Tube atau bagian atas. Down Tube bagian bawah.
Bagian belakang. Bagian bawah frame sepeda disebut Chainstay dan bagian atas di sebut Seatstay.


Dicopas dari :
elemenmtb.com

Jumat, 02 September 2016

FOTO PRIBADI MANGLI TUJUAN POS 1 KONGSEN KEBUN PINUS

Jum’at, 29 Dzul Qa’dah 1438 H/ 2 September 2016 M

















TEAM BAGOESE MENUJU POS 1 KONGSEN, KALIANGKRIK - GUNUNG SUMBING



TEAM BAGOESE MENUJU POS 1 KONGSEN, KALIANGKRIK - GUNUNG SUMBING

Jum’at, 29 Dzul Qa’dah 1438 H/ 2 September 2016 M

Sebelum hari Jum’at di grup WA baGOESe terposting peta pendakian gunung Sumbing jalur Mangli Kaliangkrik, form pendafataranpun sudah di buka, namun sepertinya peserta masih mikir-mikir ini jalur mendaki apa jalur sepeda??? Ekstrem enggak??? Kalau saya pribadi masih mikir 100x mau ikut enggak, soale sepeda tidak 100% fit untuk naik turun, masalahnya karena kampas rem waktu itu pernah ta guyur pake oli singer, walhasil rem gak pakem jadi mengkhawatirkan kalau dibawa turunan terjal.



Setelah saya dapat masukan, ya teko ikut aja lah untuk pengalaman kalau g kuatkan bisa turun sendiri alias ga lanjut hehe…

Peserta kali ini ada 9 orang:
1.       Ibnu Umar
2.       Zaid
3.       Eko
4.       Abdurrahman
5.       Agus
6.       Abu Umair
7.       Pak Ruwadi
8.       Dedi
9.       Abu Sabiq

Sepeda dan peserta diangkut pake satu mobil L300, semua kumpul di depan MULIA TEKNIK, walhamdulillah peserta datang tepat waktu jam 6 pagi. TEAM BAGOESE yang aktif ya berputar orang-orang ini aja sepertinya, lainnya kadang muncul kadang libur. Sibuk toh…

Setelah sepeda dan peserta tertata di mobil supir pak Agus tancap gas dengan irama yang kalem, tanpa kebut-kebutan, bawa orang sama bawa barang lincah bawa barang katanya, mesakke kalau bawa orang salip salipan, ya supir yang bagus dan pengertian, beliau ikut karena penasaran ingin lihat perjuangan TEAM BAGOESE mancal sepeda mereka.

Kurang lebih jam setengah 8 kita sampai di base campe pendakian di rumahnya pak kadus, di sana di jamu dengan hangat, walhamdulillah kita tidak ditarik tarif pendakian dengan alasan karena cuma sampai pos 1 aja. Ya mending. Tanpa berlama-lama di base camp kita persiapan yang sudah ngempet antri merampungkan urusan dulu.

Setelah start…

APA YANG TERJADI???

Yang terjadi ternyata para goweser TEAM BAGOESE ko semua ga ada yang mampu gowes sampai puncak, pos 1 KONGSEN, yang gimana mau gowes wong ini rute pendakian ko.

AKHIRNYA???

Ya dengan penuh semangat membara, sudah ada target di benak kami pokoknya harus sampai POS 1 KONGSEN.

Semua mengeluarkan jurus andalannya dengan kuda-kuda dan peranfasan dan pengaturan jantung agar bisa kuat membawa badan dan membawa tungganga mereka masing-masing. Dan ternyata ditengah perjalanan ada yang  hampir tumbang. Siapakah dia?

Ya itu dia AB dan D, dengan jantung yang berdetak sangat kencang rasanya seperti makan sambel 1 wadah ngos-ngosan, yang lain YAMAHA  makin di depan.

Hampir putus asa namun kejadian di Curug Silawe jangan sampai terulang hampir sampai tapi berhenti dijalan. Akhirnya mas D karena peserta baru KO dan turun gunung adapun AB dengan bantuan air putih dan P…RI terus berjuang mendaki menyusul teman-teman, alhamdulillah kita bertemu kembali di titik sebelum POS 1, perjalan terus dilanjut kamipun akhirnya sampai dengan selamat di puncak hutan pinus atau dikenal dengan nama POS 1 KONGSEN.

Isitirahat sejenak untuk menenangkan jantung yang terus berdetak kencang, setelah reda perasaan senangpun kami alami bersama di POS 1 KONGSEN ini canda tawa selfie pit pun jadi menu di puncak pohon pinus ini. Ya bisa dilihat koleksi fotonya….


Setelah beberpa menit menangkan hati di POS 1 KONGSEN ini kami pun kembali ke base camp, karena sepeda teman-teman remnya normal semua mereka berani menumapaki sepedanya. Adapun saya, wah mikir-mikir deh rem ga pakem, ga bisa buat ngerem untuk turunan se terjal ini. Keputusan yang tepat untuk saya tuntun. Maaf geh bahasane campuran… kan sudah saya bilang artikel yang ta tulis ngalir tanpa editan begitu ya…

Semua pun sampai di base campe pak kadus, alhamdulillah beliau menyuguhi dengan teh asli mangli dan snack khas tamu, kita pun ngeteh-ngeteh dulu, sambil beliau promosi kaos dan stiker teman-teman pun beli.

Wah capek ya ngetik….

Dikit lagi lah…

Lanjut pulang, ke arah Bandongan, semua glusur dengan kecepatan tinggi karena jalan turun dan jalan halus, masya Allah nikmat sekali rute seperti ini, ini baru kesukaanku, ga capek soalnya tinggal maen rem aja…

Perjalanan kali ini ada dua insiden  yang….
1.       Pak Dedi terjungkal ketika mau balik ke base camp
2.       Abul Ihsan nabarak motor ketika balik ke Bandongan

Tapi baik-baik aja ko orang dan sepedanya aman aman. Alhamdulillah..

Bandongan di jemput L300 menuju pondok pesantren Minahajus Sunnah, sampai di depan toko Amanah Herbal jam 11 siang, wah kesiangan nih pulangnya, lain kali pulangnya lebih awal ya TEAM BAGOESE…

Dah gitu aja lah….



Ni kolesi fotonya: